ANALISA LARI ESTAFET
1. Pengertian Umum
Lari estafet
atau lari sambung adalah salah satu nomor lari yang dilombakan dalam perlombaan
atletik yang dilakukan secara bersambung dan bergantian membawa tongkat estafet
dari garis start sampai garis finish secepat mungkin. Panjang tongkat
estafet 29,21 cm, berdiameter 3,81 cm (dewasa) dan 2,54 cm (anak-anak). Lari
estafet atau dalam bahasa asing disebut relay
running dilakukan oleh 4 (empat) orang pelari diawali dengan start jongkok oleh pelari pertama (I),
dan start berdiri atau melayang oleh
pelari kedua (II), ketiga (III), dan keempat (IV). Pelari pertama akan membawa
tongkat estafet dan kemudian harus diserahkan kepada pelari kedua di daerah
pergantian. Begitu seterusnya hingga tongkat sampai di pelari keempat untuk
dibawa sampai ke garis finish.
Dalam perlombaan
lari estafet ada 2 (dua) jarak atau panjang rute yang sering diperlombakan baik
untuk putra maupun putri yaitu 4×100 meter dan 4×400 meter. Agar dapat
memenangi suatu perlombaan lari estafet tidak hanya teknik saja yang diperlukan,
tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di daerah pergantian, serta penyesuaian
jarak dan kecepatan yang tepat dari setiap pelari merupakan faktor lain yang
menentukan kemenangan.
2. Teknik Lari Estafet
Pada perlombaan
lari estafet biasanya terdapat 4 (empat) pelari dalam satu regu. Keberhasilan
yang akan dicapai oleh setiap tim sangat ditentukan pada saat pergantian
tongkat estafet. Suatu tim diharuskan memiliki pelari-pelari tercepat dan mampu
melakukan pergantian tongkat estafet dengan sempurna. Adapun teknik-teknik yang
harus diperhatikan, yaitu :
a. Teknik Awalan (Start)
Gerak awalan (Start) dari garis start dilakukan oleh pelari pertama biasanya menggunakan start jongkok dengan membawa tongkat
estafet, boleh dibawa dengan tangan kanan maupun tangan kiri, setengah bagian
dari tongkat dipegang oleh pemberi tongkat, dan setengah bagian lainnya akan
dipegang oleh penerima tongkat berikutnya. Bagi pelari pertama tongkat estafet
harus dipegang dibelakang garis start
dan tidak menyentuh garis start.
Pada pelari
kedua, ketiga, dan keempat biasanya menggunakan start melayang atau berdiri.
b. Teknik Pergantian Tongkat Estafet
Terdapat 2 (dua)
teknik pergantian tongkat estafet yang biasa dilakukan, yaitu :
1)
Pergantian tongkat dengan cara melihat (Visual), merupakan cara pelari menerima
tongkat estafet dengan melihat ke belakang (pemberi tongkat estafet).
2)
Pergantian tongkat dengan cara tanpa
melihat (Non Visual), merupakan cara
pelari menerima tongkat estafet tanpa melihat ke belakang (pemberi tongkat
estafet).
Pergantian
tongkat estafet harus berlangsung di dalam daerah pergantian yang panjangnya 20
meter. Pergantian tongkat estafet yang terjadi diluar daerah pergantian akan
terkena Diskualifikasi .
c. Teknik Pemberian dan Penerimaan Tongkat
1)
Dari
bawah
jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kanan, maka penerima menggunakan
tangan kiri. Ketika akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke
depan melalui bawah. Sementara posisi tangan penerima telah siap dibelakang
dengan telapak tangan menghadap ke bawah, ibu jari terbuka lebar, sementara
jari-jari lainnya dirapatkan. Tangan penerima berada di bawah pinggang.
2)
Dari
atas
jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kiri, maka penerima juga
menggunakan tangan kiri.
3. Hal-hal yang Harus Diperhatikan Pada
Lari Estafet
a.
Pemberian tongkat sebaiknya bersilang,
yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat pada tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan
4 memegang tongkat pada tangan kiri.
b.
Penenmpatan pelari hendaknya disesuaikan
dengan keistimewaan dari masing-masing pelari. Misalnya pelari 1 dan 3 dipilih
yang benar-benar baik dalam tingkungan. Pelari 2 dan 4 merupakan pelari yang
mempunyai daya tahan dan kecepatan yang baik.
c.
Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus
benar-benar diukur dengan tepat seperti pada waktu latihan.
d.
Setelah memberikan tongkat estafet
jangan segera keluar dari lintasan masing-masing.
4. Peraturan Perlombaan
a.
Daerah pergantian tongkat estafet
memiliki panjang : 20 m, lebar : 1,2 m, dan bagi pelari estafet 4 × 100 m
ditambah 10 m panjang pra-zona. Pra-zona merupakan suatu daerah dimana pelari
yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi disini tidak terjadi
pergantian tongkat.
b.
Lari estafet hanya membutuhkan 4 (empat)
orang pelari untuk melakukan perlombaan. Jarak tempuh lari estafet ada 2 (dua),
yaitu :
3)
Lari estafet 4 × 100 m (Putra/Putri).
4)
Lari estafet 4 × 400 m (Putra/Putri).
c.
Teknik menerima tongkat estafet ada 2
(dua), yaitu :
1) Visual
: menerima tongkat estafet dengan melihat kebelakang dan ini hanya digunakan
untuk lari estafet 4 × 400 m.
2) Non
Visual : menerima tongkat estafet
tanpa melihat kebelakang, karena jarak yang digunakan terlalu pendek yaitu 4 ×
100 m.
d.
Sebuah tim dapat terkena sangsi diskualifikasi secara langsung pada
lari estafet 4 × 100 m, apabila dalam melakukakan pergantian tongkat estafet
seorang pelari mengambil tongkat yang terjatuh. Namun jika hal tersebut terjadi
pada lari estafet 4 × 400 m, maka tim tersebut tidak mendapat sangsi diskualifikasi,
hanya beresiko kalah dalam perlombaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar